This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Selasa, 03 Oktober 2017

Masih menjadi Bagian dari PERGAM

       Agenda rutin KPB Bionic UNY salah satunya, PERGAM. Perekrutan Anggota Muda. Kegiatan ini mewadahi mahasiswa maupun civitas akademika UNY yang berminat untuk bergabung menjadi Keluarga Bionic. PERGAM menjadi pintu gerbang utamanya. Tahun ini pun juga diadakan. Tempatnya di Tahura Bunder. seperti dua tahun belakangan ini. 
 
Keluarga (baru) Bionic angkt. Halcyon cyanoventris
       Acara ini berlangsung dua hari satu malam dengan diikuti oleh 43 peserta. Antusias yg luar biasa dibandingkan dua tahun belakangan. Harapannya semua peserta bisa menetas menjadi anggota seluruhnya, baik saat peserta sedikit ataupun banyak. Bukan yang peserta banyak namun menghilang ditengah jalan. Tak hanya peserta yang antusias, ternyata beberapa sesepuh pun meluangkan waktu untuk hadir di acara ini. Singgah sebentar ataupun lama, duduk melingkar, dan mulai bercerita mengenai rekam jejak perjalanan Bionic selama ini.

       Banyak pelajaran yang selalu didapat saat mengikuti kegiatan-kegiatan Bionic. Salah satunya, saat ini, pembicara dadakan oleh sesepuh Bionic, mas Juqi, sebelum penentuan ketua angkatan dan nama angkatan. Disampaikan beberapa revisi dari sketsa yang telah dikumpulkan peserta. Penjelasan mengenai beda ilustrasi dengan sketsa. Sketsa burung saat pengamatan digunakan untuk mendokumentasi. Terkadang burung yang familiar, umum, mudah dikenali, dan banyak dijumpai, sketsa burung itu tidak terlalu penting bagi pengamat burung. Nah, mungkin ini yang membuat saya selalu mensketsa burung asal-asalan dan terlanjur menggambar brontosaurus. Memalukan sekali. 
       Cara identifikasi burung pun juga disampaikan. Cara menentukan jenis burung yang diamati harusnya diawali dengan penentuan family, kemudian dengan ciri burung yang lain digunakan untuk menentukan spesies burung tersebut. Setiap family memiliki ciri yang membedakannya dengan family yang lain. 
        Terakhir, disampaikan, kalau memang tertarik tentang burung mari bergabung dengan Bionic dan belajar lebih dalam bersama. Namun, bila burung kurang mengena di hati, silahkan mencari apa yang menjadi minatmu. Ini lah yang selalu saya suka, di Bionic tidak dipaksakan untuk harus bergabung. tapi menyerahkan semuanya kepada peserta, lanjut atau berpaling.

Pengamatan burung itu layaknya menyusun puzzle. Mungkin hari ini hanya melihat warna kepala, besok bentuk paruh, lusa warna punggung, besoknya lusa warna lingkar mata, dan seterusnya hingga benar-benar komplit puzzle yang kita susun. 
 
Mari mulai menyusun puzzle (lagi)! 
 
 
Tak pernah ketinggalan spot foto hitz


Share:

Senin, 02 Oktober 2017

Lama Tak Berkunjung!

       Satu, bukan, dua, bukan juga, tiga, yaa hampir tiga tahun lalu menginjakkan kaki di sini (lagi). Masih dalam rangka yang sama, pengamatan burung. Tempat ini memang menjadi spot favorit pengamatan burung pantai migran, selain area persawahan seberang sana.
Jenis burung yang ditemui memang tak sebanyak waktu itu, tapi beberapa bisa terlihat jelas, bahkan cenderung burungnya mendekat ke kita. Bonus. Mengandalkan metode 'stay and wait'. Just for info, katanya kalo pagi kebanyakan burung lagi cari makan di area persawahan sono, nah sorenya baru ke tempat ini. buat sunsetan?. Nah pengamatan ini pagi hari, jadi jenis burungnya cuma ditemui sedikit.
       Pengamatan kali ini bersama mas kir, mas wahab, mas hasbi, aghnan, andri, wicak, ika, miun, dan tentunya saya. Walaupun berangkat tidak bebarengan, tapi tujuan kita sama. Ahay. 
beberapa burung yang dijumpai
       Burung pantai memang terkenal dengan penampakan yang cenderung sama. Jika dilihat sekilas saja, mungkin orang akan mengira burung itu sama semua. Beberapa jenis burung hanya dibedakan berdasarkan ukuran paruh, bentuk paruh, jenjang kaki, dll. Nah orang yang sekilas melihat, termasuk saya, akan menyangka semua burung itu merupakan jenis burung yang sama. Namun, karena pengamatan ini bersama mas kir dan mas wahab yang lebih expert tentang burung pantai,  kami banyak diberitahu jadi lebih bisa membedakan jenis burung yang dilihat. Misalnya Cerek Pasir Besar dengan Cerek Pasir Mongolia. Cerek Pasir Besar memiliki paruh pendek tebal dengan tibia lebih panjang. Sementara, Cerek Pasir Mongolia memiliki paruh pendek tipis dengan tibia lebih pendek daripada Ceret Pasir Besar. Selain itu, ukuran tubuhnya pun lebih kecil. Tapi tetap saja, kalo burungnya yang muncul cuma satu dan nggak ada pembandingnya, aku mah bisa apa. Intinya, jam keker kudu tinggi!
      Selalu dapet ilmu baru disetiap momen pengamatan burung. Kali ini (juga). Pengetahuan baru yang didapat dari mereka-mereka yang lebih expert didunia perburungan. 
 
Metode 'stay and wait'
       Sebab ilmu itu tanpa batas. Akan terus selalu bertambah dan begitu teramat luas. Yang terbatas hanyalah keinginan kita. Jika sudah merasa cukup maka cukup. Jika belum, maka barulah itu yang disebut dengan pencarian tanpa batas. (Panji Ramdana) 


Nb:
Sampai rumah ternyata saya membawa oleh-oleh dari pengamatan burung pantai ini. Ya, punggung saya gatel-gatel dan bentol-bentol. Sebenernya uda kerasa pas pengamatan, tapi cuek saja. Sampe rumah dilihat, ternyata ada bekas ulat yang mati di celana, mungkin ke'duduk'an. Beberapa hari masih merasakan gatelnya. Sepertinya lain waktu kudu lebih waspada lagi.
Share:
Diberdayakan oleh Blogger.

Blogger templates