Satu, bukan, dua, bukan juga, tiga, yaa hampir tiga tahun lalu menginjakkan kaki di sini (lagi). Masih dalam rangka yang sama, pengamatan burung. Tempat ini memang menjadi spot favorit pengamatan burung pantai migran, selain area persawahan seberang sana.
Jenis burung yang ditemui memang tak sebanyak waktu itu, tapi beberapa bisa terlihat jelas, bahkan cenderung burungnya mendekat. Bonus. Mengandalkan metode 'stay and wait'. Just for info, katanya kalo pagi kebanyakan burung lagi cari makan di area persawahan sono, nah sorenya baru ke tempat ini. buat sunsetan. Nah pengamatan ini pagi, jadi jenis burungnya cuma ditemui sedikit.
Pengamatan kali ini bersama mas kir, mas wahab, mas hasbi, aghnan, andri, wicak, ika, miun, dan tentunya saya. Walaupun berangkat tidak bebarengan, tapi tujuan kita sama. Ahay.
Burung pantai memang terkenal dengan penampakan yang cenderung sama. Jika dilihat sekilas saja, mungkin orang akan mengira burung itu sama semua. Beberapa jenis burung hanya dibedakan berdasarkan ukuran paruh, bentuk paruh, jenjang kaki, dll. Nah orang yang sekilas melihat, termasuk saya, akan menyangka semua burung itu merupakan jenis burung yang sama. Namun, karena pengamatan ini bersama mas kir dan mas wahab yang lebih expert tentang burung pantai, kami banyak diberitahu jadi lebih bisa membedakan jenis burung yang dilihat. Misalnya cerek pasir besar dengan cerek pasir-Mongolia. Cerek Pasir Besar memiliki paruh pendek tebal dengan tibia lebih panjang. Sementara, Cerek Pasir-Mongolia memiliki paruh pendek tipis dengan tibia lebih pendek daripada Ceret Pasir Besar. Selain itu, ukuran tubuhnya pun lebih kecil. Tapi tetap saja, kalo burungnya yang muncul cuma satu dan nggak ada pembandingnya, aku mah bisa apa. Intinya, jam keker kudu tinggi!
Selalu dapet pembelajaran disetiap momen pengamatan burung. Kali ini (juga). Pengetahuan baru yang didapat dari mereka-mereka yang lebih expert didunia perburungan.
Sampai rumah ternyata saya membawa oleh-oleh dari pengamatan burung kali ini. Ya, punggung saya gatel-gatel dan bentol-bentol. Sebenernya uda kerasa pas pengamatan, tapi cuek saja. Sampe rumah dilihat, ternyata ada bekas ulat yang mati di celana, mungkin ke'duduk'an. Beberapa hari masih merasakan gatelnya. Lain kali kudu lebih waspada lagi.
1 Oktober 2017 17.35
0 komentar:
Posting Komentar